Selasa, 07 Mei 2013

KEPEMIMPINAN



  1. DEFINISI KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan memegang peranan yang sangat penting dalam perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Untuk memperoleh pengertian yang lebih jelas mengenai kepemimpinan maka penulis akan mengemukakan pendapat dari para ahli, antara lain:
Pengertian Kepemimpinan Secara Umum Menurut Para Ahli :
a.    Pendapat dari T Hani Handoko: (T.Hani Handoko, Manajemen, BPFE Yogyakarta, 1986, hal 294)
 Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dipunyai seseorang untuk memepengaruhi orang-orang lain agar bekerja mencapai tujuan dan sasaran.

b.    Pendapat dari Soewarno Handoyo Ningrat : (Soewarno Handoyo Ningrat, Pengantar Ilmu Studi Administrasi dan Manajemen, CV. Haji Masagung Jakarta, 1980, hal. 64)
 Kepemimpinan itu merupakan suatu proses dimana pimpinan digambarkan akan memberi perintah atau pengarahan, bimbingan atau mempengaruhi pekerjaan orang lain dalam memilih dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

  1. TEORI KEPEMIMPINAN
1. Teori orang-orang terkemuka
Bernard, Bingham, Tead dan Kilbourne menerangkan kepemimpinan berkenaan dengan sifat-sifat dasar kepribadian dan karakter.
2. Teori lingkungan
Mumtord, menyatakan bahwa pemimpin muncul oleh kemampuan dan keterampilan yang memungkinkan dia memecahkan masalah sosial dalam keadaan tertekan, perubahan dan adaptasi. Sedangkan Murphy, menyatakan kepemimpinan tidak terletak dalam diri individu melainkan merupakan fungsi dari suatu peristiwa.
3. Teori personal situasional
Case (1933) menyatakan bahwa kepemimpinan dihasilkan dari rangkaian tiga faktor, yaitu sifat kepribadian pemimpin, sifat dasar kelompok dan anggotanya serta peristiwa yang diharapkan kepada kelompok.
4. Teori interaksi harapan
Homan (1950) menyatakan semakin tinggi kedudukan individu dalam kelompok maka aktivitasnya semakin meluas dan semakin banyak anggota kelompok yang berhasil diajak berinteraksi.
5. Teori humanistik
Likert (1961) menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan proses yang saling berhubungan dimana seseorang pemimpin harus memperhitungkan harapan-harapan, nilai-nilai dan keterampilan individual dari mereka yang terlibat dalam interaksi yang berlangsung.
6. Teori pertukaran
Blau (1964) menyatakan pengangkatan seseorang anggota untuk menempati status yang cukup tinggi merupakan manfaat yang besar bagi dirinya. Pemimpin cenderung akan kehilangan kekuasaaanya bila para anggota tidak lagi sepenuh hati melaksanakan segala kewajibannya.

  1. SIFAT YANG DIBUTUHKAN PEMIMPIN
Menurut Thierauf; 16 sifat-sifat yang dibutuhkan pemimpin adalah;
1.   Kecerdasan
2.   Inisiatif
3.   Daya khayal
4.   Bersemangat (enthusiasme)
5.   Optimisme
6.   Individualisme
7.   Keberanian
8.   Keaslian (Orijinilitas)
9.   Kesedian Menerima
10.        Kemampuan berkomunikasi
11.        Perilaku yang wajar terhadap sesama
12.        Kepribadian
13.        Keuletan
14.        Manusiawi
15.        Kemampuan mengawasi
16.        Ketenangan diri

  1. TUGAS POKOK PEMIMPIN
Secara umum, tugas-tugas pokok pemimpin antara lain :
a. Melaksanaan Fungsi Managerial, yaitu berupa kegiatan pokok meliputi pelaksanaan :
- Penyusunan Rencana
- Penyusunan Organisasi Pengarahan Organisasi Pengendalian Penilaian
- Pelaporan
b. Mendorong (memotivasi) bawahan untuk dapat bekerja dengan giat dan tekun
c. Membina bawahan agar dapat memikul tanggung jawab tugas masing-masing secara
baik
d. Membina bawahan agar dapat bekerja secara efektif dan efisien
e. Menciptakan iklim kerja yang baik dan harmonis
f. Menyusun fungsi manajemen secara baik
g. Menjadi penggerak yang baik dan dapat menjadi sumber kreatifitas
h. Menjadi wakil dalam membina hubungan dengan pihak luar

  1. DIMENSI KEPEMIMPINAN
Dalam usahanya maenggabungkan teori dan penelitian tentang kepemimpinan, David G. Bowers dan Stanley E. Seashore mengusulkan empat dimesi pokok dari struktur fundamental kepemimpinan, yaitu:
1.   Bantuan (support)—tingkah laku yang memperbesar perasaan berharga seseorang dan merasa dianggap penting.
2.   Kemudahan Interaksi—tingkah laku yang memberanikan anggota-anggota kelompok untuk mengembangkan hubungan-hubungan yang saling menyenangkan.
3.   Pengutamaan Tujuan—tingkah laku yang merangsang antusiasme bagi penemuan tujuan kelompok mengenai pencapaian prestasi yang baik.
4.   Kemudahan Bekerja—tingkah laku yang membantu pencapaian tujuan dengan kegiatan-kegiatan seperti penetapan waktu, pengkoordinasian, perencanaan, & penyediaan sumber-sumber seperti alat-alat, bahan-bahan & pengetahuan teknis.





SUMBER :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar