Senin, 08 April 2013

PERILAKU PRODUSEN



 DEFINISI PERILAKU
Pengertian perilaku dapat dibatasi sebagai keadaan jiwa untuk berpendapat, berfikir, bersikap, dan lain sebagainya yang merupakan refleksi dari berbagai macam aspek, baik fisik maupun non fisik.
Perilaku juga diartikan sebagai suatu reaksi psikis seseorang terhadap lingkungannya, reaksi yang dimaksud digolongkan menjadi 2, yakni dalam bentuk pasif (tanpa tindakan nyata atau konkrit), dan dalam bentuk aktif (dengan tindakan konkrit),
Sedangkan dalam pengertian umum perilaku adalah segala perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh makhluk hidup.
2.      DEFINISI PRODUSEN
Pengertian produsen adalah setiap orang perorangan atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Republik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi.
3.      WUJUD DARI PRODUSEN
3.1  Orang perorangan,
yakni setiap individu yang melakukan kegiatan usahanya secara seorang diri.
3.2  Badan usaha,
yakni kumpulan individu yang secara bersama-sama melakukan kegiatan usaha. Badan usaha selanjutnya dapat dikelompokkan kedalam dua kategori, yakni:
3.3  Badan hukum.
Menurut hukum, badan usaha yang dapat dikelompokkan ke dalam kategori badan hukum adalah yayasan, perseroan terbatas dan koperasi.
3.4  Bukan badan hukum.
Jenis badan usaha selain ketiga bentuk badan usaha diatas dapat dikategorikan sebagai badan usahan bukan badan hukum, seperti firma, atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan usaha secara insidentil.
4.      PERILAKU PRODUSEN
4.1  Dalam Kegiatan Perekonomian
4.1.1        Bagi Masyarakat
Manfaat bagi masyarakat dari tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan sangatlah jelas. Selain beberapa kepentingan masyarakat diperhatikan oleh perusahaan, masyarakat juga akan mendapatkan pandangan baru mengenai hubungan perusahaan dengan masyarakat. Hubungan masyarakat dan dunia bisnis tidak lagi dipahami sebagai hubungan antara pihak yang mengeksploitasi dan pihak yang tereksploitasi, tetapi hubungan kemitraan dalam membangun masyarakat dan lingkungan yang lebih baik.

4.1.2        Bagi Pemerintah
Pemerintah sebagai pihak yang juga mempunyai legitimasi untuk mengubah tatanan masyarakat ke arah yang lebih baik akan mendapatkan partner dalam mewujudkan tatanan masyarakat tersebut. Sebagian tugas pemerintah dapat dijalankan oleh anggota masyarakat, dalam hal ini perusahaan atau organisasi .

4.2  Kegiatan Produksi
4.2.1        Perencanaan
Seorang produsen harus mempunyai rencana-rencana tentang tujuan dan apa yang sedang atau akan dicapai. Perencanaan yang baik harus memenuhi persyaratan berikut ini :
1.      Faktual dan realistis; artinya apa yang dirumuskan sesuai fakta dan wajar untuk dicapai dalam kondisi tertentu yang dihadapi perusahaan.
2.      Logis dan rasional; artinya apa yang dirumuskan dapat diterima oleh akal sehingga perencanaan dapat dijalankan.
3.      Fleksibel; artinya perencanaan yang baik adalah yang tidak kaku yaitudapat beradaptasi dengan perubahan di masa yang akan datang.
4.      Komitmen; artinya perencanaan harus melahirkan komitmen terhadapseluruh isi perusahaan (karyawan dan pimpinan) untuk bersama-sama berupaya mewujudkan tujuan perusahaan.
5.      Komprehensif; artinya perencanaan harus menyeluruh dan meng-akomodasi aspek-aspek yang terkait langsung terhadap perusahaan.
4.2.2         Pengorganisasian
Produsen juga harus dapat mengalokasikan keseluruhan sumberdaya yang ada (dimiliki) oleh perusahaan untuk mencapai tujuandan rencana perusahaan yang telah ditetapkan. Dalam peng-organisasian ini, rencana dan tujuan perusahaan diturunkan dalamsebuah pembagian kerja yang terdapat kejelasan tentang bagaimanarencana dan tujuan perusahaan akan dilaksanakan, dikoordinasikan ,dan dikomunikasikan.
4.2.3        Pengarahan
Langkah berikutnya yang harus dilakukan produsen adalah bagaimana keseluruhan rencana yang telah diorganisir tersebut dapat diimplementasikan. Agar rencana terwujud, produsen wajib mengarahkan dan membimbing anak buahnya.
4.2.4        Pengendalian
Produsen harus melakukan kontrol terhadap apa yang telah dilakukan.Hal ini terkait dengan pencapaian tujuan perusahaan. Karena, walaupunrencana yang sudah ada dapat diatur dan digerakkan dengan jitu tetapi belummenjamin bahwa tujuan akan tercapai dengan sendirinya. Untuk itu perludilakukan pengendalian (kontrol) dan pengawasan dari produsen ataupengusaha (pimpinan) yang bersangkutan.

5.      PERILAKU POSITIF PRODUSEN
·         Memiliki keahlian pengusaha, berperilaku profesional sehingga mampu menciptakan hasil produksi yang sesuai dengan kebutuhan dan daya beli masyarakat
·         Mampu meningkatkan produksi dengan menentukan komposisi faktor-faktor produksi yang dapat meminimumkan biaya.
·         Berusaha dan mampu memperoleh keuntungan maksimal yang digunakan antara lain untuk meningkatkan dan masyarakat di sekitar perusahaan.
·          Menggunakan keuntungan perusahaan untuk memperluas usaha.
·          Patuh membayar pajak
·         Mampu mengolah limbah perusahaan, sehingga tidak menimbulkan pencemaran.

6.      PERILAKU NEGATIF PRODUSEN
·         Tidak memiliki keahlian pengusaha
·         Fungsi-fungsi pengusaha, seperti penerapan fungsi manajemen planning, organizing, actuating and controlling tidak efektif dan terjadi pemborosan.
·         Biaya produksi lebih besar dari hasil penjualan, sehingga perusahaan menderita kerugian
·         Pajak tidak dibayar
·         Perolehan kredit dari bank tidak digunakan untuk menyehatkan perusahaan, tetapi digunakan untuk kepentingan pribadi.
·         Limbah industri perusahaan mencemari sungai dan udara sekitarnya.


SUMBER :
http://dewasastra.wordpress.com/tag/perilaku-adalah/
http://yusufedi.blogspot.com/2012/03/perilaku-produsen.html
http://iokaw.blogspot.com/2012/05/kuis-v-perilaku-produsen-soal-1.html
http://www.heru-blog.com/2012/09/perilaku-konsumen-dan-produsen-dalam.html
http://ariefsz.blogspot.com/2011/04/pengertian-dari-produsen.html
http://blog-byrina.blogspot.com/2012/04/perilaku-produsen.html

Minggu, 07 April 2013

PENENTUAN HARGA, PERMINTAAN DAN PENAWARAN



1.      PENENTUAN HARGA
1.1  DEFINISI HARGA
Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter. Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran / marketing mix (4P = product, price, place, promotion / produk, harga, distribusi, promosi), oleh karena itu harga menjadi salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa.

1.2  PENDEKATAN DALAM PENENTUAN HARGA
Ada tiga pendekatan dalam penentuan harga, meskipun ketiganya berbeda, tapi pada prinsipnya mereka saling melengkapi. Dengan ketiga alat tersebut, perusahaan dijamin bahwa harga yang ditentukan akan menutupi biaya, menghasilkan keuntungan, dan citra produk yang baik pada konsumen.

1.2.1  Pendekatan Supply dan Demand
Interaksi antara supply dan demand merupakan proses tawar menawar yang tidak terlihat dan informal yang secara terus menerus untuk menegosiasikan jumlah produk yang akan dibuat atau dikonsumsikan pada tingkat harga tertentu. Pada saat tingkat harga tinggi, produsen akan mau menghasilkan banyak produk dan jika tingkat harga yang rendah akan mengkonotasikan tingkat penawaran yang rendah.Demand adalah kualitas barang yang akan dibeli konsumen pada tingkat harga tertentu. Harga yang tinggi akan menyebabkan konsumen akan mencari produk alternatif. Sebaliknya, harga yang rendah akan mendorong konsumen membeli lebih banyak. Equilibrium price adalah tingkatan harga saat konsumen bersedia membayar seimbang dengan kuantitas yang akan dihasilkan produsen. Pendekatan ini bisa berjalan untuk pasar keseluruhan, tapi sulit dijalankan untuk suatu produk individual.


1.2.2 Pendekatan Yang Berorientasi Pada Biaya
Pendekatan ini dilakukan dengan menjumlah biaya yang dikeluarkan untuk membuat barang ditambah biaya untuk jasa yang terkait, biaya overhead, dan tingkat keuntungan yang diinginkan. Dalam pendekatan yang berorientasi pada biaya ini, ada dua macam pendekatan yang bisa digunakan yaitu : mark up pricing dan break-even analysis.

1.2.3 Pendekatan Pasar
Pendekatan ini mengasumsikan bahwa variabel dalam pasar mempengaruhi harga. Faktor-faktor tersebut meliputi faktor Politik, Sosial, budaya, persepsi Individu, persaingan, waktu, serta good will.

1.3  STRATEGI PENENTUAN HARGA
Ada berbagai strategi penentuan harga yang bisa digunakan. Pertimbangan-pertimbangan yang seringkali digunakan dalam strategi penentuan harga yang dipakai adalah : sasaran perusahaan, tahapan produk dalamproduct life cycle (daur ulang suatu produk), dan kondisi persaingan. Beberapa strategi yang bisa digunakan antara lain :

1.3.1        Skimming pricing: penentuan harga tinggi saat produk pertama memasuki pasar.
1.3.2        Penetraling pricing: penentuan harga rendah untuk menembus pasar dan mendapatkan pangsa pasar baru.
1.3.3        Odd pricing: penentuan harga dengan mengurangi sedikit dari jumlah tertentu (misal: Rp 9.995)
1.3.4        Follow the leader pricing: penentuan harga didasarkan pada harga yang ditentukan pemimpin pasar.
1.3.5        Price Lining: penentuan harga yang berbeda unutk tiap model produk yang berbeda dan jenis produk tertentu.
1.3.6        Relative Pricing: penentuan harga yang bisa jadi lebih besar, sama, atau lebih kecil dari pesaing.
1.3.7        Psychological pricing: praktek pemasaran didasarkan pada teori bahwa harga tertentu memiliki dampak psikologis.
1.3.8        Multiple unit pricing: Akan mendapatkan harga lebih murah jika membeli dalam jumlah besar.
1.3.9         Leader Pricing : Menjual barang yang menarik di bawah harga pasar
1.3.10    Price discount: pemotongan berdasarkan persentase dari harga yang telah ditetapkan.

1.4  STRATEGI PENENTUAN HARGA


2.      PERMINTAAN
2.1  DEFINISI PERMINTAAN
Permintaan adalah sejumlah produk yang akan dibeli atau yang diminta pada tingkat harga tertentu dalam waktu tertentu. Masyarakat selaku konsumen dapat membeli barang atau jasa keperluannya di pasar.

2.2  HUKUM PERMINTAAN
Hukum permintaan memilki sifat berbanding terbalik yang artinya jika adanya penurunan harga, maka semakin banyak permintaan, begitu juga sebaliknya jika adanya kenaikan harga, maka semakin sedikit permintaan dari konsumen ke produsen.

2.3  KURVA PERMINTAAN
Gambar 1. Kurva Permintaan

2.4  FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
Permintaan seseorang atau suatu masyarakat akan suatu barang ditentukan oleh banyak faktor. Diantara faktor-faktor tersebut yang terpenting adalah :
2.4.1        Harga barang itu sendiri
Sesuai dengan hukum permintan itu sendiri "semakin turun nilai harga barang, maka akan semakin banyak jumlah barang yang diminta dan sebaliknya semakin tinggi nilai harga barang, makan semakin dikit pula jumlah barang yang diminta". Jadi harga barang itu sendiri juga sangat berpengaruh terhadap permintaan.
2.4.2        Harga barang-barang subsitusi
Konsumen akan cenderung mencari barang atau jasa yang harganya relatif lebih murah untuk dijadikan alternatif penggunaan. Contohnya: bila seseorang yang sedang pergi dinas ke jogyakarta membutuhkan transportasi untuk sampai ke kota tujuan dan sudah biasa menggunakan pesawat terbang. Tetapi harga tiket pesawat Jakarta-Jogyakarta harganya sedang melonjak sedangkan harga tiket kereta api lebih murah, maka konsumen cenderung akan memilih kereta api sebagai alat transportasi untuk menghemat biaya. Dan kereta api termasuk kedalam barang substitusi (pengganti).
2.4.3        Pendapatan rumah-tangga atau pendapatan masyarakat
Orang yang punya gaji dan tunjangan yang besar maka dia dapat membeli banyak barang yang dia inginkan, tetapi jika pendapatannya rendah maka seseorang mungkin akan mengirit pemakaian barang yang dibelinya sehingga tidak terlalu banyak pengeluarannya.
2.4.4        Selera dan prilaku seseorang atau masyarakat
Selera konsumen terhadap barang dan jasa dapat memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika selera konsumen terhadap barang tertentu meningkat maka permintaan terhadap barang tersebut akan meningkat pula. contohnya, sekarang ini banyak orang yang mencari Ponsel Blackberry yang sedang trend sekarang ini, karena selera konsumen akan barang tersebut tinggi maka permintaan akan barang tersebut akan meningkat.
2.4.5        Jumlah penduduk
Pertambahan penduduk akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika jumlah penduduk dalam suatu wilayah bertambah banyak, maka barang yang diminta akan meningkat.

3.      PENAWARAN
3.1  DEFINISI PENAWARAN
      Penawaran adalah sejumlah barang yang ditawarkan  pada tingkat harga tertentu dan waktu tertentu. Dalam rangka menjawab kebutuhan konsumen, pihak produsen menyediakan berbagai barang dan jasa. Barang dan jasa hasil produksi ini kemudian dijual kepada konsumen di pasar menurut tingkat harga tertentu.

3.2  HUKUM PENAWARAN
Hukum penawaran memiliki sifat berbanding lurus antara price/harga (P) dan  Quantity/jumlah produk (Q) yang artinya jika ada penurunan harga maka semakin sedikit penawaran, dan sebaliknya jika ada kenaikan harga maka jumlah produk dari produsen ke konsumen yang ditawarkan semakin banyak.

3.3  KURVA PENAWARAN
                  Gambar 1. Kurva Penawaran

3.4  FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
3.4.1        Harga barang itu sendiri
Jika harga suatu barang naik, maka produsen cenderung akan menambah jumlah barang yang dihasilkan. Hal ini kembali lagi pada hokum penawaran.
3.4.2        Harga barang lain yang terkait
Apabila harga barang subtitusi naik, maka penawaran suatu barang akan bertambah, dan sebaliknya. Sedangkan untuk barang complement, dapat dinyatakan bahwa apabila harga barang komplemen naik, maka penawaran suatu barang berkurang, atau sebaliknya.
3.4.3        Harga faktor produksi
Kenaikan harga faktor produksi akan menyebabkan perusahaan memproduksi outputnya lebih sedikit dengan jumlah anggaran yang tetap yang nantinya akan mengurangi laba perusahaan sehingga produsen akan pindah ke industry lain dan akan mengakibatkan berkurangnya penwaran barang.
3.4.4        Biaya produksi
Kenaikan harga input juga mempengaruhi biaya produksi. Bila biaya produksi meningkat, maka produsen akan menbgurangi hasil produksinya, berarti penawaran barang berkurang.
3.4.5        Teknologi produksi
Kemajuan teknologi menyebabkan penurunan biaya produksi, dan menciptakan barang-barang baru sehingga menyebabkan kenaikan dalam penawaran barang.
3.4.6        Jumlah pedagang/penjual
Apabila jumlah penjual suatu produk tertentu semakin banyak, maka penawaran barang tersebut akan bertambah.
3.4.7        Tujuan perusahaan
Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan laba buka hasil produksinya. Akibatnya tiap produsen tidak berusaha untuk memanfaatkan kapasitas produksinya secara malksimum, tetapi akan menggunakannya pada tingkat produksi yang akan memberikan keuntungan maksimum.
3.4.8        Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah untuk mengurangi komoditas impor menyebabkan supply dan keperluan akan kebutuhan tersebut dipenuhi sendiri sehingga dapat meningktakan penawaran.
SUMBER :

anissanadianurblogspot.[Online]http://littlesweetenemy7.blogspot.com/.
godam64organisasi.org.[Online][Cited: 9 may 2008.]organisasi.org.
handayaniTriblogspot.com.[Online]http://ri2-aff.blogspot.com/.
MinandoYosuaet al.blogspot.[Online]http://fuhrend.blogspot.com/.
PutraRayiDwikyblogspot.com.[Online][Cited: 1 March 2012.]http://keripiku.blogspot.com.