An introduction to radio frequency identification
(RFID) methods and solutions
Paul G. Ranky
Department of
Industrial and Manufacturing Engineering, New Jersey Institute of Technology,
Multi-lifecycle
Engineering Research Center, Newark, New Jersey, USA
Pendahuluan
Dapat kita bayangkan gudang penyimpanan sebuah pabrik
yang sangat besar atau sebuah pusat distribusi dengan ribuan boks dengan isi
yang memiliki harga bervariasi, mulai dari harga yang murah sampai dengan harga
yang mahal dan juga teknologi yang memiliki sensitivitas tinggi, makanan, atau
obat-obatan, yang harus disimpan dengan temperatur yang ideal selama produksi
dan/atau penyimpanan.
Pada masa sekarang distribusi produk sudah global,
dsitribusi tersebut menggunakan berbagai macam transportasi, misalnya kapal
kargo, pesawat, kereta, truk, dan lainnya. Pengiriman produk dapat mengalami
keterlambatan karena berbagai macam faktor, misalnya cuaca, lalu lintas,
konflik antar perusahaan, atau faktor-faktor lainnya. Dalam perjalanan pun
dapat terjadi hal-hal yang tidak terduga seperti hilang/dicurinya produk,
produk yang mengalami kerusakan ketika pengiriman.
Penggunaan peralatan nirkabel, jaringan computer dan
alat identifikasi berbasis sensor menjadi perhatian utama pengembangan
perusahaan dalam meningkatkan efisiensi dan mengurangi pemborosan karena
tantangan perusahaan yang harus merespons dengan cepat permintaan dari
konsumen. Efisiensi yang dimaksud adalah dengan cepat mengetahui jumlah stok
produk yang dimiliki, lokasi produk, dan proses pembuatan produk secara tepat
waktu. Contohnya saja jika sebuah perusahaan ingin melacak pengiriman
produknya, hal ini diperlukan untuk memperhitungkan biaya dan keamanan dari
produk itu sendiri, apalagi jika barang tersebut memiliki sifat yang sensitif
terhadap lingkungan disekitarnya.
RFID atau teknologi identifikasi frekuensi radio
dengan infrastruktur teknologi informasi yang mendukung dapat membantu
distributor besar, pabrik, logistik, maupun bidang lainnya dalam melacak produk
mereka. Hal ini karena distribusi produk yang sudah global yang perlu untuk
diketahui dan diidentifikasi tanpa melakukan kontak secara langsung, atau
dengan teknologi nirkabel.
RFID tersedia dalam model pasif dan/atau aktif, baca
dan atau tulis dengan kemampuan membaca dan menulis secara aktif pada suatu
area yang luas seperti di gudang ataupun kapal kargo. Semua sensor bekerja
secara otomatis dengan diatur oleh computer dan dikomunikasikan secara
nirkabel.
RFID dalam rantai suplai
manufaktur dan perakitan
Para pengembang RFID terus meningkatkan kemampuan
pembacaan RFID agar dapat mencapai angka 100 persen dengan kecepatan baca
setara dengan teknologi bar-code.
Gambar dibawah ini merupakan salah satu chip mikro
yang digunakan oleh teknologi RFID. Chip tersebut dapat aktif selama 30 tahun.
Maksudnya adalah dalam jangka waktu 30 tahun chip tersebut masih dapat
memberikan informasi jika ada kontak dari pembaca RFID seperti temperatur
lingkungan dimana “dia” berada sekarang, apakah ada yang memindahkan “dia”,
rekaman baca/tulis datanya, dimana datanya ditulis/dibaca, dan lain sebagainya.
Tetapi, jika tidak ada kontak terhadap chip lebih dari 30 tahun maka chip
tersebut akan “tidur”.
Dalam operasi manufaktur dan perakitan,
mengintegrasikan antara kemampuan baca RFID dengan aplikasi perusahaan menjadi
komponen yang penting dalam pengujian RFID. Peneliti menemukan indikasi bahwa
pengujian RFID tidak memperhitungkan dampak RFID terhadap pusat penyimpanan data dan aplikasi-aplikasi
kecerdasan-bisnis dan kaitannya antara
kompleksitas teknologi informasi dengan sistem yang telah ada sebelumnya di
dalam pabrik. Pengembang tidak memperhitungkan dengan baik jumlah dari data
yang dibuat dan disimpan oleh RFID. Untuk perbandingan, data yang disimpan oleh
industri manufaktur/perakitan skala menengah mencapai satuan terabyte setiap
hari, dan disimpan secara “real-time”, inilah yang menjadi fokus utama dalam
pengembangan teknologi informasi.
Beberapa hal yang menjadi alasan pengujian RFID secara
rutin adalah :
1. Pengaturan stok yang mendekati “real-time”.
2. Bagian-bagian nomor yang dapat disilangkan sehingga dapat meminimalkan
stok.
3. Produk dalam proses bisa dikurangi secara signifikan karena
bagian-bagian produk tersebut dapat dilacak dengan cepat.
4. Mengidentifikasi bagian-bagian untuk kepentingan pengumpulan proses
kontrol data statistik.
5. Membantu dalam pelacakan bagian-bagian yang ada di dalam suatu
gerombolan.
6. Pelacakan secara otomatis diluar pabrik akan menjadi kenyataan.
7. Proyek RFID akan menjadi peluang dalam modernisasi sistem bisnis.
8. Implementasi strategi manajemen yang benar-benar baru, mengacu pada transaksi
yang “real-time” dan kontrol stok yang akurat.
9. Peluang untuk meningkatkan sistem manajemen perencanaan distribusi.
10. Dapat menjadi dasar perubahan manajemen hubungan pelanggan.
11. Stok global dapat diketahui secara tepat waktu.
12. Tranformasi angkatan kerja menjadi tantangan utama.
13. Identifikasi bahan bakar transportasi dan keamanan menjadi terjamin.
14. Manajemen hubungan pemasok juga menjadi otomatis dan tepat waktu secara
global.
RFID penelitian persyaratan
analisis dan tren masa depan
Teknologi RFID meningkatkan kemampuan dalam melihat pergeraka
bagian-bagian dan persediaan.
Tantangan terbesar yang berkaitan dengan RFID adalah
sebagai berikut :
1. Alat penunjang keputusan yang baru dibutuhkan untuk mengubah data RFID
menjadi informasi yang berguna.
2. RFID merupakan salah satu dari beberapa alat untuk ITV.
3. Tingkat detail RFID sangat baik untuk produk-produk yang sensitif.
4. Infrastruktur yang baik menjadi hal yang sangat penting.
5. Integrasi antara data RFID yang pasif dan aktif.