ARSITEKTUR
TELEMATIKA
Gambar 1 Arsitektur Telematika (sumber : google)
Arsitektur berhubungan erat dengan desain, seperti di
dalam dunia teknologi informasi dan computer, desain aplikasi, struktur desain komputer
dan semua rinciannya (sirkuit, chip, BIOS dan lain-lain) diartikan sebagai
arsitektur. Arsitektur telematika dapat diartikan sebagai struktur desain yang
secara logic dapat meningkatkan hubungan
jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Terdapat tiga elemen utama dari arsitektur
yang sering kali dianggap sebagai arsitektur. Tiga elemen tersebut adalah :
a. Arsitektur Sistem Pemrosesan
b. Arsitektur Telekomunikasi dan Jaringan
c. Arsitektur Data
·
Asitektur
Telematika dari Sisi Client
“Arsitektur
dari sisi klien mengarah pada
pelaksanaan data pada browser
sisi koneksi HTTP. Contohnya adalah JavaScript dari sisi eksekusi client dan cookie
dari sisi penyimpanan pada client. Beberapa ciri khas dari sisi client, sebagai
berikut :
1) Selalu
memulai permintaan ke server.
2) Menunggu
dan menerima balasan dari server.
3) Biasanya
terhubung ke sejumlah kecil dari server pada satu waktu.
4) Biasanya
berinteraksi langsung dengan pengguna akhir dengan menggunakan antarmuka
pengguna seperti antarmuka pengguna grafis. Khusus jenis klien mencakup: web
browser, e-mail klien, dan online chat klien” [1]
·
Arsitektur
Telematika dari Sisi Server
“Adalah
sebuah eksekusi sisi server Web khusus yang melampaui standar metode HTTP yang
harus mendukung. Sebagai contoh, penggunaan CGI script di sisi server khusus
yang tertanam di tag halaman HTML; tag ini memicu suatu tindakan kejadian atau
program untuk mengeksekusi.
Karakteristik
Server:
1) Selalu
menunggu permintaan dari salah satu klien.
2) Melayani
klien permintaan kemudian menjawab dengan data yang diminta ke klien.
3) Sebuah
server dapat berkomunikasi dengan server lain untuk melayani permintaan klien.
4)
Jenis server khusus mencakup: web
server, FTP server, database server, E-mail server, file server, print server.
Kebanyakan layanan web ini juga jenis server.”[2]
·
Kolaborasi
Arsitektur Telematika Sisi Client dan Sisi Server
“Arsitektur
Client/Server dibangun untuk memenuhi lingkungan komputing dimana sejumlah PC,
workstation, file server, printer, database server, web server serta peralatan lainnya
dapat saling terhubung via network. Ide dasar arsitektur client/server ini
adalah mendefinisikan spesifik server dengan kemampuan yang khusus pula. Konsep
arsitektur client/server mengasumsikan sebuah kerangka dasar (framework) yang
terdiri atas banyak PC yang terhubung melalui LAN beserta tipe-tipe jaringan komputer
lainnya.
Suatu
Client adalah mesin user yang menyediakan kemampuan user interface dan local
processing. Suatu Server adalah mesin yang menyediakan berbagai service ke
mesin client (file access, printing, archiving, or database access). Ada
kemungkinan suatu mesin hanya menginstall software client saja, yang lain
software server, atau bahkan keduanya pada satu mesin (seperti pada gambar physical
client/server sebelumnya). ” [3]
Dua
jenis utama dari dasar arsitektur DBMS tersebut yang mendasari framework
client/server adalah :
a.
two-tier
client/server
Gambar 2 Two-Tier Architecture (sumber : google)
“Dalam dua lapis klien
/ server arsitektur, antarmuka pengguna pengguna ditempatkan di lingkungan
desktop dan sistem manajemen database jasa biasanya dalam sebuah server yang
lebih kuat merupakan mesin yang menyediakan layanan bagi banyak klien.
Pengolahan informasi dibagi antara sistem user interface lingkungan dan
lingkungan server manajemen database. Manajemen database server mendukung untuk
disimpan prosedur dan pemicu.. Vendor perangkat lunak menyediakan alat-alat
untuk menyederhanakan pengembangan aplikasi untuk dua lapis klien / server
arsitektur.
Arsitektur two-tier
lebih aman dan terukur daripada pendekatan single-tier. Pilihan ini bergerak
Database Server ke mesin terpisah di belakang firewall yang kedua. Ini menambah
keamanan tambahan dengan menghapus data pelanggan sensitif dari DMZ. Memiliki
database pada komputer yang terpisah meningkatkan kinerja keseluruhan situs.
Kelemahan dari opsi ini adalah biaya yang mahal dan kompleksitas arsitektur. ” [2]
b.
three-tier
client/server.
Gambar 3 Three-Tier Architecture (sumber : google)
“Arsitektur Three-Tier diperkenalkan
untuk mengatasi kelemahan dari arsitektur two-tier. Di tiga tingkatan
arsitektur, sebuah middleware digunakan antara sistem user interface lingkungan
klien dan server manajemen database lingkungan. Middleware ini
diimplementasikan dalam berbagai cara seperti pengolahan transaksi monitor, pesan
server atau aplikasi server. The middleware menjalankan fungsi dari antrian,
eksekusi aplikasi dan database pementasan. Di samping itu middleware
menambahkan penjadwalan dan prioritas untuk bekerja di kemajuan.
Three-tier klien / server arsitektur
digunakan untuk meningkatkan performa untuk jumlah pengguna yang besar dan juga
meningkatkan fleksibilitas ketika dibandingkan dengan pendekatan dua tingkat.
Kekurangan dari tiga tingkatan arsitektur adalah bahwa lingkungan pengembangan
lebih sulit untuk digunakan daripada pengembangan aplikasi dari dua lapis.
1. Three
tier dengan pesan server
Pada arsitektur ini, pesan akan diproses
dan diprioritaskan asynchronously. Header pesan memiliki prioritas yang
mencakup informasi, alamat dan nomor identifikasi. Server pesan link ke
relasional DBMS dan sumber data lainnya. . Pesan sistem alternatif untuk
infrastruktur nirkabel.
2. Three
tier dengan server aplikasi
Arsitektur ini memungkinkan tubuh utama
untuk menjalankan sebuah aplikasi pada tuan rumah bersama bukan di sistem user
interface lingkungan klien. Server aplikasi logika bisnis saham, perhitungan
dan pengambilan data mesin. . Dalam aplikasi arsitektur ini lebih terukur dan
biaya instalasi kurang pada satu server dibandingkan mempertahankan
masing-masing pada klien desktop.” [2]
.
Sumber
: