Mereka bukan senja menunggu tertelan bumi. Sebaliknya, energy mereka
terik menyengat.
Kalau kita
melihat kata-kata itu, kita dapat langsung menebak bahwa mereka adalah para pinisepuh
yang beranggapan bahwa umur adalah kalender, waktu boleh membekas di kulit dan
tulang tetapi jiwa mereka selamanya akan selalu segar.
Dapat
kita lihat dari hasil jajak pendapat yang dilakukan di 33 ibu kota provinsi
dengan jumlah sampel 588 lansia yang menghasilkan 51,5% lansia bekerja
semampunya, 39,5% lansia pension dan istirahat, 1,2% lansia di panti jompo,
5,2% lansia lainnya, dan 2.6% lansia tidak diketahui. Dari hasil itu dapat kita
simpulkan bahwa banyak lansia yang masih terus bersemangat bekerja dan
membangun negeri ini.
Pertama
kita lihat Emil Salim yang telah berusia 83 tahun, dia masih terus bekerja
tanpa bosan. Beliau menjabat Guru Besar Ekonomi Lingkungan Universitas
Indonesia sekaligus Dewan Pertimbangan Presiden. Dapat kita bayangkan betapa
sibuknya dia, namun dia tetapi dia terus semangat untuk menciptakan generasi
muda yang matang. Dia pun sangat suka membaca, di perpustakaan pribadinya,
ribuan buku menyesaki rak panjang setinggi langit-langit. “Saya membaica untuk
mengikuti perkembangan ilmu terbaru. Apalagi, saya membimbing mahasiswa program
doktor, harus lebih pintar dong dari muridnya, ha-ha-ha.”
Dapat
kita lihat juga Mochtar Riady yang berusia 84 tahun, dia mendirikan Mochtar
Riady Institute for Nanotechnology (MRIN) yang merupakan pusat riset kanker. Hal
ini dia lakukan karena dia merasa gemas dengan omongan orang yang beranggapan
Indonesia adalah Negara kecil, kacau dan miskin. “Bagi saya, Senin sampai Jumat
itu paling semangat karena ada pekerjaan. Saya paling susah Sabtu dan Minggu
karna nganggur, ha-ha-ha.”
Ternyata
tidak hanya lelaki saja yang masih giat bekerja di usia yang kebanyakan orang
menganggap mereka sudah tidak pantas bekerja. Tetapi Oma Julie yang berusia 91
tahun membuktikannya bahwa wanita pun bisa terus berkarya. Lebih dari 50 buku
resep telah dia tulis, dan pada ulang tahunnya yang ke-90, Oma Julie
meluncurkan buku terkini 250 Resep
Hidangan Pilihan Julie “Nyonya Rumah”Sutarjana. Tidak hanya itu, dia juga
memiliki 2 rumah makan yang diurusnya sendiri dengan mengawasi pegawainya
memasak sesuai resep setiap hari. “Banyak yang bilang, kok, sudah tua masih
cari duit? Buat saya yang penting punya kegiatan.”
Jadi,
dapat kita lihat bahwa usia tidak menjadi batasan kita untuk berkarya. Mereka
tidak kenal lelah, dan terus berkarya untuk Indonesia. Kita sebagai kaum muda
seharusnya bisa lebih bersemangat karena kita tidak hanya mempunyai jiwa yang
segar tetapi kita juga mempunyai raga
yang lebih kuat dibandingkan dengan mereka.
Sumber : Koran Kompas, Minggu, 20 Oktober 2013, halaman 13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar